Polisi melakukan olah TKP keributan Bupati Tolitoli Mohammad
Saleh Bantilan dengan wakilnya Abdul Rahman di Kantor Pemkab Tolitoli,
Sulawesi Tengah (Sulteng), kemarin. Polisi membawa alat bukti gelas dan
piring yang pecah.
"Gelas kan di atas meja cuma piring dan gelas jadi itu bekas jatuh itu kita bawa," kata Kabid Humas Polda Sulteng, AKBP Hery Murwono saat dihubungi detikcom, Kamis (1/2/2018).
"Gelas kan di atas meja cuma piring dan gelas jadi itu bekas jatuh itu kita bawa," kata Kabid Humas Polda Sulteng, AKBP Hery Murwono saat dihubungi detikcom, Kamis (1/2/2018).
Hery
mengatakan awalnya peristiwa tersebut terjadi saat Mohammad Saleh
melantik pejabat Pemkab Tolitoli, Rabu (31/1) kemarin. Namun Abdul
Rahman masuk ke dalam ruangan dan kemudian merobek Surat Keputusan (SK)
Bupati tentang Pengangkatan Pejabat Pratama.
"Pada saat sedang berpidato Abdul Rahman masuk ke dalam ruangan tersebut dan duduk dibagian depan tepatnya di tribun yang ada di dalam gedung tersebut. Kemudian Abdul Rahman langsung merobek Surat Keputusan (SK) Bupati tentang Pengangkatan Pejabat Pratama yang ada di Kabupaten Tolitoli," jelas dia.
"Pada saat sedang berpidato Abdul Rahman masuk ke dalam ruangan tersebut dan duduk dibagian depan tepatnya di tribun yang ada di dalam gedung tersebut. Kemudian Abdul Rahman langsung merobek Surat Keputusan (SK) Bupati tentang Pengangkatan Pejabat Pratama yang ada di Kabupaten Tolitoli," jelas dia.
Setelah itu, Hery mengatakan Abdul Rahman membanting gelas yang berada
di atas meja serta cekcok dengan Mohammad Saleh untuk membatalkan
pelantikan pejabat tersebut.
"Kemudian
Abdul Rahman menendang meja yang ada di depan tersebut dimana di atas
meja tersebut terdapat gelas dan piring. Dan pada saat Abdul Rahman
menendang meja tersebut piring dan gelas yang ada diatas meja tersebut
berjatuhan dan pecah di lantai," ucap Hery.
Hery menuturkan Abdul Rahman terus cekcok dengan Mohammad Saleh bernada tinggi. Sehingga Mohammad Saleh merasa terhina karena dimarahi wakilnya di hadapan warga yang hadir pelantikan itu.
"Abdul Rahman masih tetap marah marah dan bersuara keras kepada Bupati Tolitoli dan membuat Bupati Tolitoli selaku kepala daerah merasa tidak dihargai dan terhina di hadapan warga yang ada," tutur dia.
Atas perbuatan wakilnya itu, Hery mengatakan Mohammad Saleh meninggalkan acara pelantikan dan melaporkan Abdul Rahman ke polisi.
"Setelah itu Bupati meninggalkan gedung tersebut dan membuat laporan karena tidak terima dengan perbuatan Abdul Rahman tersebut," tutup Hery.
"Setelah itu Bupati meninggalkan gedung tersebut dan membuat laporan karena tidak terima dengan perbuatan Abdul Rahman tersebut," tutup Hery.
0 Response to "Pertama di era Reformasi Bupati dan Wakil Bupati Nyaris Adu Jotos"
Posting Komentar