Begal yang juga pelaku pembunuhan sadis di Kendal, Didik (28), mengaku jengkel menjadi alasan di balik aksi kejinya.
Dilansir Tribun-Video.com dari Tribun Jateng, peristiwa bermula saat Didik hendak menagih uang utang kepada korban, FA (24).
Menurut pengakuan Didik, FA justru berkata kasar saat dimintai uang.
Didik yang jengkel langsung mencekik korban hingga kehabisan napas.
Pelaku lalu mengecor jasad korban untuk menghilangkan bau dan jejak aksinya.
Sementara itu ibunda korban, Sumiyati, mengaku telah kehilangan anaknya selama enam hari.
FA meninggalkan dua anak yang biasa diasuh oleh ibundanya.
Dilansir Tribun-Video.com dari Tribun Jateng, peristiwa bermula saat Didik hendak menagih uang utang kepada korban, FA (24).
Menurut pengakuan Didik, FA justru berkata kasar saat dimintai uang.
Didik yang jengkel langsung mencekik korban hingga kehabisan napas.
Pelaku lalu mengecor jasad korban untuk menghilangkan bau dan jejak aksinya.
Sementara itu ibunda korban, Sumiyati, mengaku telah kehilangan anaknya selama enam hari.
FA meninggalkan dua anak yang biasa diasuh oleh ibundanya.
Semasa hidupnya, FA bekerja sebagai pemandu karaoke di Boja.
Diberitakan sebelumnya, Polres Kendal berniat menyelidiki rumah begalbernama Didik (28) di Puguh Boja, Jumat (23/2/2018) siang.
Berawal saat polisi mendatangi rumah pelaku untuk mencari barang bukti usai Didik membegal pada Jumat pagi.
Polisi mencurigai urugan pasir dan semen di kamar mandi belakang rumah pelaku.
Setelah dibongkar, polisi justru menemukan jasad wanita tak berbusana yang sudah dicor di bak kamar mandi.
Simak selengkapnya pada video di atas
Rumah Didik Ponco, pelaku pembunuhan Fitri Anggraeni (24) dan menyembunyikan jasadnya dengan cara dikubur di bak mandi dan dicor saat ini dikelilingi garis polisi.
Rumah yang berada di desa Puguh, Boja, Kendal, itu sering didatangi oleh warga sekitar.
Nampak beberapa tetangga Didik mengintip lokasi penemuan jasad Fitri dari luar garis polisi.
Nampak beberapa warga menunjukkan ekspresi ngeri saat melongok kamar mandi yang dijadikan Didik mengubur dan mengecor jasad Fitri.
Supardi tidak mengira, Didik Ponco akan melakukan tindakan sekeji itu.
Ia yang merupakan tetangga mengaku melihat Didik beberapa waktu yang lalu tengah sibuk mengaduk semen dan pasir.
"Saya tidak curiga. Saat ditanya katanya buat nambal bak mandi yang bocor," ujarnya Sabtu (24/2/2018).
Ia menambahkan para warga sama sekali tidak menaruh curiga dengan aktivitas Didik menganduk semen itu.
Terlebih para warga tidak tercium sama sekali bau jasad.
Supardi pun menjelaskan bahwa setidaknya Didik telah 3 kali mengaduk semen dengan dalih yang sama
Rumah yang berada di desa Puguh, Boja, Kendal, itu sering didatangi oleh warga sekitar.
Nampak beberapa tetangga Didik mengintip lokasi penemuan jasad Fitri dari luar garis polisi.
Nampak beberapa warga menunjukkan ekspresi ngeri saat melongok kamar mandi yang dijadikan Didik mengubur dan mengecor jasad Fitri.
Supardi tidak mengira, Didik Ponco akan melakukan tindakan sekeji itu.
Ia yang merupakan tetangga mengaku melihat Didik beberapa waktu yang lalu tengah sibuk mengaduk semen dan pasir.
"Saya tidak curiga. Saat ditanya katanya buat nambal bak mandi yang bocor," ujarnya Sabtu (24/2/2018).
Ia menambahkan para warga sama sekali tidak menaruh curiga dengan aktivitas Didik menganduk semen itu.
Terlebih para warga tidak tercium sama sekali bau jasad.
Supardi pun menjelaskan bahwa setidaknya Didik telah 3 kali mengaduk semen dengan dalih yang sama
Istrinya tidak berada dirumah. Katanya dibawa ke rumah orang tuanya di Bandungan," tuturnya.
Sementara itu, Zaenuri, warga lainnya menuturkan ia mengetahui dengan jelas proses evakuasi korban dari lokasi kejadian perkara.
Ia menjelaskan saat bak mandi itu dibongkar, korban ditemukan dengan kondisi kepala tertutup dengan plastik dengan posisi terlentang dan tangan terikat.
"Saat ditemukan korban sudah di dasar Bak dan badannya dipenuhi pasir dan semen," tandasnya.
Saat ini jasad Fitri telah dimakamkan oleh keluarganyanya dan Polres Kendal tengah mendalami motif pelaku atas tindakan keji itu.
Diberitakan sebelumnya, Didik (28) diringkus Polres Kendal di tempat kosnya. Kemudian polisi lanjut penyelidikan dengan menggeledah rumah Didik di Puguh Boja Kendal, Jumat (23/2/2018) siang.
Sebelumnya dia diduga telah melakukan pembegalan di desa Tampingan Boja, Jumat pagi.
Polisi terus melakukan penyelidikan. Mendatangi rumah Didik di Puguh untuk mencari barang bukti, Jumat sore.
Di rumah itu justru polisi menemukan mayat perempuan telanjang dalam kondisi dicor di bak mandi.
Mayat wanita cantik itu teridentifikasi sebagai Fitri Angraeni (24) warga desa Margosari, Limbangan kabupaten Kendal. Fitri diduga semasa hidup sebagai pemandu karaoke di Boja.
Sementara itu, Zaenuri, warga lainnya menuturkan ia mengetahui dengan jelas proses evakuasi korban dari lokasi kejadian perkara.
Ia menjelaskan saat bak mandi itu dibongkar, korban ditemukan dengan kondisi kepala tertutup dengan plastik dengan posisi terlentang dan tangan terikat.
"Saat ditemukan korban sudah di dasar Bak dan badannya dipenuhi pasir dan semen," tandasnya.
Saat ini jasad Fitri telah dimakamkan oleh keluarganyanya dan Polres Kendal tengah mendalami motif pelaku atas tindakan keji itu.
Diberitakan sebelumnya, Didik (28) diringkus Polres Kendal di tempat kosnya. Kemudian polisi lanjut penyelidikan dengan menggeledah rumah Didik di Puguh Boja Kendal, Jumat (23/2/2018) siang.
Sebelumnya dia diduga telah melakukan pembegalan di desa Tampingan Boja, Jumat pagi.
Polisi terus melakukan penyelidikan. Mendatangi rumah Didik di Puguh untuk mencari barang bukti, Jumat sore.
Di rumah itu justru polisi menemukan mayat perempuan telanjang dalam kondisi dicor di bak mandi.
Mayat wanita cantik itu teridentifikasi sebagai Fitri Angraeni (24) warga desa Margosari, Limbangan kabupaten Kendal. Fitri diduga semasa hidup sebagai pemandu karaoke di Boja.
0 Response to "Zaman edan-Bunuh Gadis Pemandu Karoke Lalu Dicor di Kamar Mandi, Ini Motif Begal Sadis di Kendal"
Posting Komentar