Garut -
Ratusan calon jemaah umrah asal Garut, Jawa Barat, kecewa gagal
berangkat karena biro perjalanan yang mereka percayai yaitu PT Solusi
Balad Lumampang (SBL) kini bermasalah. Sejumlah calon jemaah bahkan
harus bersusah payah mengumpulkan uang untuk bisa berangkat.
Seperti diungkapkan Dadang Suherman (33), warga Kecamatan Wanaraja ini mengaku menabung uang selama hampir tiga tahun terakhir untuk bisa pergi umrah.
"Daftar tahun 2015. Memang saya sudah berniat umrah dari tahun 2015, makannya saya nabung," ungkap Dadang kepada wartawan di rumah salah satu kerabatnya, Kampung Cinunuk Hilir, Desa Cinunuk, Wanaraja, Minggu (4/2/18).
Seperti diungkapkan Dadang Suherman (33), warga Kecamatan Wanaraja ini mengaku menabung uang selama hampir tiga tahun terakhir untuk bisa pergi umrah.
"Daftar tahun 2015. Memang saya sudah berniat umrah dari tahun 2015, makannya saya nabung," ungkap Dadang kepada wartawan di rumah salah satu kerabatnya, Kampung Cinunuk Hilir, Desa Cinunuk, Wanaraja, Minggu (4/2/18).
Sehari-hari, Dadang bekerja sebagai penjual sembako di pasar. Meskipun
mengaku berpenghasilan pas-pasan, dia tetap memaksa untuk menabung di PT
SBL untuk bisa pergi umrah.
"Nabung per bulan 450 ribu (rupiah),
buat 40 kali. Itu dari hasil jualan sembako, beras, minyak. Saya
dijanjikan berangkat itu bulan Juli 2018," katanya.
Semula ia mengaku tidak menaruh curiga terhadap PT SBL yang saat ini bermasalah. Ia memilih SBL sebagai jasa perjalanan karena disarankan salah seorang temannya.
"Kalau rencana, saya mau berangkat sama istri. Tapi kan sekarang kondisinya seperti ini," ujar dia.
Dadang mengaku kecewa dengan kasus ini. Hingga saat ini, sambung Dadang, ia belum menemukan kejelasan terkait nasibnya. "Ya pasti kecewa. Saya udah menabung dari tahun 2015 sampai sekarang, tapi enggak jadi berangkat," ungkapnya.
Dadang berharap agar PT SBL segera mengembalikan uang yang telah ia setorkan. Ia mengaku tetap ingin pergi umrah meskipun dari biro jasa perjalanan lainnya.
"Kalau Allah mengizinkan, saya tetap ingin berangkat," pungkas Dadang.
Semula ia mengaku tidak menaruh curiga terhadap PT SBL yang saat ini bermasalah. Ia memilih SBL sebagai jasa perjalanan karena disarankan salah seorang temannya.
"Kalau rencana, saya mau berangkat sama istri. Tapi kan sekarang kondisinya seperti ini," ujar dia.
Dadang mengaku kecewa dengan kasus ini. Hingga saat ini, sambung Dadang, ia belum menemukan kejelasan terkait nasibnya. "Ya pasti kecewa. Saya udah menabung dari tahun 2015 sampai sekarang, tapi enggak jadi berangkat," ungkapnya.
Dadang berharap agar PT SBL segera mengembalikan uang yang telah ia setorkan. Ia mengaku tetap ingin pergi umrah meskipun dari biro jasa perjalanan lainnya.
"Kalau Allah mengizinkan, saya tetap ingin berangkat," pungkas Dadang.
0 Response to "Tukang Beras yang peras keringat ini Gagal berangkat Umroh-Masih mau ketipu Umroh biaya Murah"
Posting Komentar