Langkah Habib Rizieq Shihab kabur ke Arab Saudi untuk menghindari pemeriksaan polisi sejak April 2017 merupakan sikap tak terpuji dan melawan hukum. Menurut pengamat politik Universitas Indonesia Arbi Sanit menyayangkan sikap Rizieq tersebut karena tidak seperti pejuang Islam terdahulu.
Dia mencontohkan sikap ulama sejati Buya Hamka yang berani menghadapi tudingan melakukan subversi hingga dipenjara pada 1964 oleh rezim Presiden Sukarno. "Tapi dia tidak akan ada keberanian untuk kembali, tidak seperti pejuang Islam seperti Buya Hamka," kata Arbi kepada detik.com, Rabu (21/2/2018).
Informasi yang disampaikan berkali-kali seolah dia akan kembali ke tanah air, dia melanjutkan, tak lebih sebagai siasat untuk menguji pendapat publik. Dia cuma ingin menjaga dukungan dan menguji sikap pemerintah terhadap dirinya.
"Ia hanya menguji pendapat masyarakat dan pemerintah. Padahal kalau sudah tujuh kali tidak datang, itu artinya ngibul saja," ucapnya.
Dengan rekam jejak semacam itu, dia berharap publik dan media massa tak perlu lagi menggubrisnya. "Sudah berkali-kali tapi nyatanya tidak, kan berarti ngibul aja itu," ujarnya.
Dia mencontohkan sikap ulama sejati Buya Hamka yang berani menghadapi tudingan melakukan subversi hingga dipenjara pada 1964 oleh rezim Presiden Sukarno. "Tapi dia tidak akan ada keberanian untuk kembali, tidak seperti pejuang Islam seperti Buya Hamka," kata Arbi kepada detik.com, Rabu (21/2/2018).
Informasi yang disampaikan berkali-kali seolah dia akan kembali ke tanah air, dia melanjutkan, tak lebih sebagai siasat untuk menguji pendapat publik. Dia cuma ingin menjaga dukungan dan menguji sikap pemerintah terhadap dirinya.
"Ia hanya menguji pendapat masyarakat dan pemerintah. Padahal kalau sudah tujuh kali tidak datang, itu artinya ngibul saja," ucapnya.
Dengan rekam jejak semacam itu, dia berharap publik dan media massa tak perlu lagi menggubrisnya. "Sudah berkali-kali tapi nyatanya tidak, kan berarti ngibul aja itu," ujarnya.
Secara terpisah, Ketua GP Umum Anshor Yaqut Cholil Qoumas punya penilaian senada. Menurut dia, kabar bahwa Rizieq akan pulang sengaja didengungkan untuk merawat ingatan massa agar tak tergerus isu politik.
Secara pribadi, Yaqut mengaku sejak awal meyakini bahwa Rizieq tak akan berani kembali dalam waktu dekat. Sebab polisi dipastikan bakal langsung menangkap dan menahannya begitu tiba di tanah air. "Dia tidak berani menghadapi konsekuensi ini. Lalu disebar kabar seolah akan pulang untuk merawat ingatan massa. Itu aja sih," katanya.
Bila Arbi membandingka Rizieq dengan Hamka, dia cuma merujuk sikap mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang lebih bernyali. Ahok yang dipidana melecehkan agama menghadapi dan menjalaninya tanpa banyak tingkah. "Ahok itu gentleman. Masa ini imam besar kok malah lari.Malu dong!" ucapnya.
Rizieq Syihab batal pulang ke Indonesia setelah 1 tahun lebih berada di luar negeri. Bachtiar Nasir menilai batalnya kepulangan Rizieq karena tidak ingin keamanan Indonesia menjadi tidak kondusif.
"Prinsipnya, Habib Rizieq sangat rindu balik ke Tanah Air. Habib Rizieq gentlemen, artinya tidak ingin Indonesia kacau akibat loyalis beliau yang jika berada di Tanah Air kemudian Habib Rizieq diperkarakan akan bisa menambah suasana tidak kondusif Indonesia," kata Bachtiar setelah menghadiri pelepasan Kapal Kemanusiaan 10 ribu ton untuk Palestina di Gapura Nusantara, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Rabu (21/2/2018).
Sebenarnya Rizieq, kata Bachtiar, sudah membeli tiket dan berada di bandara Jeddah tapi membatalkan keberangkatannya ke Indonesia.
"Dengan berbagai pertimbangan, sudah beli tiket sudah sampai di bandara di Jeddah. Bahkan ada yang jalan kaki dari Madura, sudah siap datang, tapi dia tidak ingin Indonesia menjadi chaos akibat hal yang seandainya ada yang kurang pas sehingga Habib Rizieq tidak ingin kacau," ungkapnya.
"Prinsipnya, Habib Rizieq sangat rindu balik ke Tanah Air. Habib Rizieq gentlemen, artinya tidak ingin Indonesia kacau akibat loyalis beliau yang jika berada di Tanah Air kemudian Habib Rizieq diperkarakan akan bisa menambah suasana tidak kondusif Indonesia," kata Bachtiar setelah menghadiri pelepasan Kapal Kemanusiaan 10 ribu ton untuk Palestina di Gapura Nusantara, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Rabu (21/2/2018).
Sebenarnya Rizieq, kata Bachtiar, sudah membeli tiket dan berada di bandara Jeddah tapi membatalkan keberangkatannya ke Indonesia.
"Dengan berbagai pertimbangan, sudah beli tiket sudah sampai di bandara di Jeddah. Bahkan ada yang jalan kaki dari Madura, sudah siap datang, tapi dia tidak ingin Indonesia menjadi chaos akibat hal yang seandainya ada yang kurang pas sehingga Habib Rizieq tidak ingin kacau," ungkapnya.
"Saya tidak tahu persisnya, tetapi melihat situasi yang siap pulang itu dan ingin kembali bertemu keluarga besar di Indonesia dan umat Islam di Indonesia. Tapi karena mungkin beliau berijtihad karena ada sesuatu diurungkan niatnya (kembali ke Indonesia). Mungkin karena keamanan," ujar Bachtiar.
Ia juga mengaku sering berkomunikasi dengan Rizieq melalui WhatsApp. "Kita sering komunikasi sering WA," tambahnya.
Menurutnya, Rizieq sangat rindu pulang ke Indonesia karena sangat dirindukan sebagian umat Islam dan loyalisnya.
"Sebetulnya keberadaan Habib di Saudi yang dinantikan sebagian umat Islam di Indonesia ini yang membuat rindu kembali, ingin sekali kembali
0 Response to "Pengamat ini membandingkan Rizieq Shihab dengan Buya Hamka Pantaskah?Pengamat: Habib Rizieq Tak Bernyali Seperti Buya Hamka"
Posting Komentar